Thursday, December 31, 2015

Lakukanlah Dua Cara Ini Jika Ingin Membuat Istri Anda Bahagia, Para Suami Silahkan Baca

CINTAKEBAIKAN - Sahabat hikmah, banyak cara bagaimana membuat bahagia Istri, salah satunya adalah temanilah  istri anda saat berpergian. Ketika istri Anda sedang berkunjung ketempat saudaranya, teman-temannya, serta orang-orang shalih, maka temanilah istri Anda.



Istri merasa bangga dan bahagia jika suaminya mau mengantarnya meski hanya sekedar kepasar ataupun membeli pulsa disamping rumah.

Sangat disayangkan, sebagian suami sangat pelit terhadap istrinya, bukan hanya pelit terhadap istrinya, bukan hanya pelit terhadap hartanya, bahkan pelit terhadap waktunya. Seakan-akan waktunya sangat berharga sehingga tidak pantas untuk dihabiskan bersama istrinya. Sering kita jumpai, ada suami yang tidak sabar untuk menemani istrinya belanja, jalan-jalan, atau kegiatan-kegiatan santai lainnya.

PULANG DENGAN MEMBAWA OLEH-OLEH


Rutinitas pekerjaan memang menguras tenaga dan pikiran Anda sepanjang hari. Namun, tidak salah jika Anda merefres diri dengan mampir ketoko souvenir atau oleh-oleh untuk istri dan anak-anak tercinta sedang menunggu Anda dirumah. Saat Anda merasa capek, bayangkan wajah istri yang tersenyum manis menyambut Anda dan bersegera melayani dengan lembut dan cekatan.

Buah tangan yang Anda bawa akan semakin membuatnya bahagia meski hanya sekedar lauk ataupun es krim. Istri akan merasa tersanjung sebab suaminya sangat perhatian terhadapnya. Kebiasaan pulang membawa oleh-oleh ini akan semakin mengeratkan ikatan cinta kasih Anda berdua. Jangan lihat harganya, namun lihatlah efeknya. [reportaseterkini]

Wednesday, December 30, 2015

Allah Juga kah Yang Mentakdirkan Manusia Dosa?

CINTAKEBAIKAN - Alhamdulillah, Sahabat hikmah, ada kisah menarik  ketika seorang anak muda melontarkan pertanyaan kepada seorang Ustadz.
“Ustadz, Allah jugakah yang mentakdirkan manusia dosa ?”, tanya pemuda itu membuka percakapan.

Allah Juga kah Yang Mentakdirkan Manusia Dosa?


“Manusia itu sudah diberi akal untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang berpahala dan mana yang dosa. Jadi manusia itulah pada hakekatnya yang mendhalimi dirinya sendiri, sehingga dia terjerumus dalam dosa”, jawab sang ustadz dengan senyum ramah di bibirnya.
“Jadi, kuncinya pada akal manusia ?”.
“Ya, justru itulah yang membedakan manusia dengan hewan atau makhluk lain”.
“Lalu, siapa yang menggerakkan akal sehingga dia bisa memilih jalan sorga atau neraka ?”, anak muda itu terus mengejar dengan pertanyaan.
“Faktor utama kualitas output itu ditentukan oleh kualitas input. Itulah hukum dasar produksi; yang juga berlaku untuk akal kita. Analoginya, kalau bahannya cuma semen, pasir dan air, mustahil bagi kita untuk membuat ubin marmer. Ubin marmer inputnya ya marmer. Artinya, agar otak kita memutuskan jalan sorga, inputnya harus amal kebaikan. Misalnya pengajian, tartil Qur’an, majelis taklim, teman sholeh/sholekhah dan segala tuntunan Qur’an – Hadist.”
“Siapa yang menggerakkan hati sehingga mampu memilih input dengan kualitas surga ?”
“Allahlah Sang Muqollibal Qulub (Pembolak Balik Hati)”, jawab Sang Ustadz dengan mantap.
“Jadi artinya Allah penentu “input surga” sebagai konsumsi otak manusia sehingga dia mampu memilih jalan ke surga. Allah juga penentu “input neraka” sebagai konsumsi otak manusia sehingga dia memilih jalan dosa. Bisakah saya menyimpulkan bahwa Allah juga yang menentukan manusia dosa ?”,
Si anak muda tadi berusaha menyimpulkan dari obrolan dengan sang ustadz.
Sang ustadz hanya tersenyum dengan kerut didahinya. Ia lalu mengatakan, "Demi Allah; tidak ada selembar daun keringpun yang jatuh tanpa izin-Nya. Tidak ada setetes darahpun yang mengalir dalam tubuh ini tanpa izin-Nya. Tidak ada kematian seserat neuronpun di otak kita tanpa seizin-Nya. Tidak ada setitik pikiran dan seucap katapun yang sanggup dilontarkan manusia tanpa seizin-Nya. Allahlah yang memberi hidayah manusia sehingga suatu kebaikan ringan dia kerjakan."
Mari ikuti beberapa uraian berikut. Shalat sudah menjadi kebutuhan, ucapan santun menjadi trade mark dan ibadah apapun terasa nikmat. Namun kadang kondisi ini membuat manusia makin lalai. Bukan lalai pada Tuhannya, tapi yang paling sering adalah lalai pada saudara sesama muslimnya. Dia berfikir bahwa orang setingkat dia harus hidup dengan komunitasnya. Dia takut kalau orang yang keimanannya dibawahnya, atau jauh dibawahnya akan memberi dampak negatif bagi perkembangan rohaninya. Walhasil, dia hanya hidup di kalangan komunitas exclusive bikinannya sendiri. Kalau kondangan saja, dia selalu ngumpul sesama “jalur” dan tidak membaur. Sukanya mengorek kekurangan kelompok lain dan merasa diri/kelompoknyalah yang paling hebat.
Inilah sisi lain yang dengan kasih sayang-Nya, Allah berusaha mengubah dengan “takdir lain”. Dia takdirkan dosa dengan apapun penyebab yang mungkin. Shalat tahajjud sampai kelelahan dan tertidur sebelum adzan subuh. Akhirnya terbangun Jam 06.30 pagi.. Langsung mandi, berangkat kerja dan tidak sempat lagi shalat subuh. Dapat sunnah tapi yang wajib ditinggalkan. Ibarat dapat tambal baju, tapi tidak pakai baju. Karena amalan sunnah itu hanyalah amalan tambahan sebagai tambal bolongnya amalan wajib. Bolong karena kurang ikhlas, riya’ atau hal lain.
Mari kita lihat saudara-saudara kita yang sedang dijalur “kurang beruntung”. Pekerjaan utama sebagai penjaja tubuh. Dapat duit untuk judi sambil minum-minuman keras. Setelah duitnya habis dia “jualan” tubuh lagi. Begitulah kesehariannya dia jalani dengan normal menurut ukurannya sendiri. Tidak ada kata dosa.
Duapuluh tahun berikutnya ketika usianya menginjak empatpuluhan, nilai jualnya sudah turun drastis. Persaingan makin ketat dengan munculnya “daun-daun muda” baru. Cari duit sudah sulit. Badanpun mulai sakit-sakit. Setelah di-cek ke dokter, ternyata kena AIDS. Hari demi hari tubuhnya kian kurus.
Detik demi detik dari setiap sisa nafasnya hanyalah untuk menanti kereta kematian. Dia terhenyak, “kepada siapa lagi aku minta pertolongan ?” Akhirnya dengan rasa malu dia menyebut sebuah nama yang sudah terkubur selama duapuluh tahun. “Allah……….Allah……….Allah……”, mulutnya gemetaran menyebut dengan air mata meleleh penuh ketulusan. Dia yakin se-yakin yakinnya hanya Allahlah yang sanggup menolong. Sajadahpun dia cari lalu digelar untuk shalat, taubat dan taubat. Tak ada sedikitpun kesombongan terbesit dihatinya. Karena memang tidak ada yang pantas dia sombongkan dihadapan siapapun. Dosanya menumpuk sedang amal sorganya baru dia mulai. Inilah sisi yang lebih “lain” lagi sehingga Allah mengubah takdirnya. Dari sesat menjadi hidayah. Subhanallah.
Dari kedua contoh yang saling bertolak belakang tersebut, dapat disimpulkan bahwa takdir Allah itu adalah tuntutan kasih sayang-Nya. Dia Maha Tahu dengan cara apa Dia membuat manusia berjalan di trotoar yang benar dalam ukuran-Nya. Semuanya bertujuan agar sang mahluk tunduk pada Sang Khalik dengan setunduk-tunduknya. Penuh keihlasan. Ikhlas dengan tujuan hanya kepada Allah. Bukan hanya untuk mencari popolaritas ditengah-tengah manusia, karena namanya memang sudah miring dalam pandangan manusia.
Perbaikan demi perbaikan tidaklah berarti lagi dimata manusia. Lalu kepada siapa dan kepada siapa lagi dia harus minta pertolongan ? Inilah titik kulminasi kepasrahan yang diciptakan Allah pada sang hamba agar dia benar-benar kembali ke pangkuan-Nya. Dengan demikian pertolongan dan keagungan Tuhan bukan hanya sekedar kalimat-kalimat puisi, lagu atau nyanyian tapi lebih dari itu; dia akan rasakan dengan sepenuh hati. Kesimpulannya bahwa Allah tidak akan menjatuhkan takdir dengan sia-sia.
Dengan kasih sayang-Nya, tidak ada satupun dari takdir-Nya yang merugikan manusia. Semua bertujuan agar manusia kembali ke pangkuan-Nya dengan kesucian karena dia berangkat ke dunia dengan kesucian pula. Semua bertujuan agar manusia benar-benar sepenuhnya bergantung pada-Nya, sehingga tidak ada kemusyrikan dihatinya, walaupun sebesar zarrah.
Kupersembahkan buat semua sahabat muslim / muslimahku di seluruh dunia, khususnya Nina dan Zulfa.
sugito@aitbatam.com


sumber : eramuslim (BungaRampai)

Allah Mencintai Orang-Orang Ini, Di Tengah Datangnya Bencana

CINTAKEBAIKAN - Subhanallah Walhamdulillah, sahabat hikmah ketika kita naik mobil angkutan umum di tengah kemacetan lalu lintas, maka kita dituntut untuk bersabar. Kita tak boleh mencaci si sopir, apalagi membentak-bentak. Ketika kita berdesak-desakkan di kereta api kita juga dituntut sabar. Pada saat itu kita tidak boleh marah, kendati mungkin kaki kita terinjak.

Allah Mencintai Orang-Orang Ini, Di Tengah Datangnya Bencana


Demikian pula di saat negeri ini dibanjiri air yang melimpah kita pun harus sabar. Karena sumpah serapah yang kita arahkan kepada penguasa pun tak akan mengurangi volume banjir yang merendam hampir 30% wilayah Indonesia. Nah, dari air itulah kita tahu bahwa kehidupan dan kematian itu berasal dari air. Jadi sabar memang tak ada batasnya, sebagaimana iman itu sendiri.

Pantaslah jika dalam sebuah kesempatan Nabi Muhammad SAW berpesan kepada kita untuk selalu bersabar (tabah dan ikhlas menerima kenyataan/taqdir). Bahkan beliau mengatakan,"Sebagian dari iman adalah sabar". Rasulullah yang mulia sendiri, setiap ditimpa musibah apa saja, tak pernah mengeluh apalagi sampai menyalah-nyalahkan orang lain. Entah itu pemerintah, tetangga, atau orang lain. Anehnya, kita tak pernah menyalahkan diri kita. Padahal, jangan-jangan kesalahan negeri ini juga karena kesalahan kita yang tanpa sadar kita turut menyumbangnya.

Kenapa kita diperintah untuk bersabar oleh Allah? Inilah terapi psikologis canggih yang diberikan Allah kepada kita. Melalui sikap inilah kita disadarkan bahwa manusia itu tak mampu mengelola hidupnya secara pasti. Dialah Allah yang mengurus segala urusan kita. Itulah makna kita membaca Alhamdulillahi Rabbil 'alamien. Artinya, bahwa yang mengatur segala urusan kita itu adalah Dia. Dengan demikian, bersama sabar kita menghadapi gejolak hidup itu dengan tenang, rileks.

Untuk menjadi seorang penyabar tidak mudah, memang. Tapi Allah melalui ayat-ayat-Nya, baik yang kauni maupun qauli mengajak kita untuk menjadi ash-shabirin (kelompok orang-orang yang sabar). Lihatlah betapa sabarnya seekor unta yang berjalan di padang pasir sembari membawa beban berat di punuknya. Simak juga kesabaran kerbau atau sapi ketika dengan tekunnya membajak lahan-lahan persawahan. Padahal kalau Allah mau, binatang-binatang itu menolak diperlakukan seperti itu oleh tuan-tuannya.

Kita ingat kisah tentang robohnya kuda Suraqah bin Naufal saat mengejar-ngejar Nabi untuk dibunuh. Kita ingat tenggelamnya Fir'aun bersama serdadunya di laut Merah ketika mengejar-ngejar Nabi Musa dan pengikutnya. Dan kita juga ingat selamatnya nabi Yunus dari telanan ikan hiu. Kalau saja Allah mau, tentu Nabi Muhammad SAW sudah dibunuh Suraqah, Musa sudah dipenggal oleh algojo-algojo Fir'aun dan Yunus tidak dikeluarkan lagi dari perut ikan buas itu.

Maka sangat wajar bila Allah mengabadikan mereka dalam al-Qur'an sebagai al-shabirien dan al-shadiqien, yakni orang-orang yang membenarkan ayat-ayat-Nya. Kuncinya apa? Mereka sabar dalam menjalani hidup ini, tanpa berharap materi di dunia.
Para kekasih Allah itu meneladani sifat Rabb mereka, Al-Shabur, salah satu al-Asma al-Husna yang Allah miliki. Saudara-saudaraku yang dirundung derita, dan mereka yang sedang ditimpa nestapa...........Bersabarlah, karena Allah bersama orang-orang yang sabar. (sdn)

Sahabat SepercikHikmah silahkan bagikan, semoga bermanfaat. Aamiin

sumber : eramuslim (BungaRampai)


Subhanallah, Raihlah Derajat Kemuliaan Diri Dengan Memaafkan Orang Lain

Subhanallah, Raihlah Derajat Kemuliaan Diri Dengan Memaafkan Orang Lain

CINTAKEBAIKAN - Sahabat hikmah, ingatkah kisah saat Rasulullah menolak bantuan yang ditawarkan malaikat Jibril untuk menimpakan gunung kepada masyarakat Thaif yang telah menghina Rasulullah dan para sahabat? Kala itu, Rasul membalas perlakuan masyarakat Thaif dengan memaafkan mereka. Sebuah sikap bijak yang menjadi salah satu bukti betapa Rasulullah sangat pemaaf. 

Kisah lain yang menunjukkan kemuliaan Rasulul dalam hal memaafkan adalah saat beliau menjadi orang pertama yang menjenguk seorang Quraisy kala sakit, meski sebelumnya tak bosan-bosannya meludahi Rasulullah setiap hari. Sungguh Allah-lah yang mampu memelihara hati sedemikian suci, jiwa sebegitu besar.

Memaafkan, menjadi kata yang yang mudah diucapkan, namun teramat sulit untuk dilakukan. Saya pernah merasa tersakiti karena candaan yang dilontarkan seorang teman. Sakit hati yang menyebabkan saya sulit berkonsentrasi. Berhari-hari, bahkan berbilang minggu, rasa itu masih sulit hilang juga. Sepertinya kehidupan saya tidak berjalan sebagaimana mestinya karena saya berulang-ulang mengingat hal itu. Sulit sekali rasanya untuk memaafkan, meskipun memaafkan menjadi jalan untuk melupakan yang sudah terjadi, mengambil pelajaran dan hikmahnya, juga menjalankan kehidupan saya sebagaimana mestinya.
Andrew Matthews, penulis buku Being Happy, menuliskan bahwa dengan tidak memaafkan orang yang menyakiti kita, satu-satunya orang yang akan dirugikan adalah diri kita sendiri. Tidak memaafkan berarti akan menghancurkan hidup kita. Dengan memaafkan seseorang, bukan berarti kita menyetujui apa yang mereka lakukan, kita hanya menginginkan hidup kita berjalan terus. Hal yang sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw berabad-abad lalu. Dibalasnya orang yang meludahi beliau setiap hari dengan kunjungan dikala orang itu sakit. Sebuah kemuliaan sikap cerminan pribadi berjiwa besar.

Seorang dokter di Amerika, Gerald Jampolsky bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan terkemuka dengan menggunakan satu metode tunggal, yaitu rela memaafkan. Upaya ini dilatarbelakangi pengetahuannya bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk memaafkan orang lain.

Baca Juga :


Merenungi makna subhanallah, kita tahu bahwa hanya Allah Swt yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat salah dan alpa. Seorang bijak pernah berkata, kesempurnaan manusia adalah dengan ketidaksempurnaannya. Berkaitan dengan memaafkan, Allah Swt berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 134: “... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang”. Dengan demikian, Allah Swt menyukai orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan orang lain.

Memaafkan, bukan hanya merupakan sikap yang mulia sesuai dengan pesan Nabi Muhammad Saw, tapi juga baik bagi kesehatan dan memberikan ketenangan pada jiwa. Hidup kita mudah-mudahan akan berjalan dengan lebih baik karena kita tidak disibukkan dengan perasaan kecewa dan sakit hati atas perbuatan orang lain. Seperti yang dicontohkan Nabi, memaafkan seseorang tidak akan menurunkan derajat orang yang memaafkan di mata orang yang melakukan kesalahan. Memaafkan, baik bagi orang lain, terutama juga baik bagi diri sendiri.
Bila sedemikian pentingnya peran memaafkan ini, mengapa kita begitu sulit untuk memaafkan orang lain? Mudah-mudahan, kita diberi-Nya kelapangan hati untuk memaafkan orang lain.


Sumber : eramuslim (BungaRampai)

Tuesday, December 29, 2015

Raih Surgamu dengan Melakukan Amalan Ini, Dzikir Setelah Sholat Subuh

CINTAKEBAIKAN - Albarakatu fi bukuriha. Berkah itu ada pada waktu pagi.

Raih Surgamu dengan Melakukan Amalan Ini, Dzikir Setelah Sholat Subuh

Subhanallah, Begitu kurang lebih arti pepatah yang kerap disebutkan di kalangan orang-orang Arab. Waktu pagi, memang menyimpan banyak keutamaan. Salah satunya adalah keutamaan zikir pagi yang dianjurkan oleh Islam. Kita diperintahkan oleh Allah untuk melakukan dzikir pagi dan sore. Allah swt berfirman, dalam surat Al Kahfi ayat 28, yang artinya, :
"Dan sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang untuk mengharapkan keridhaan-Nya…”

Rasulullah juga banyak berbicara tentang keutamaan dzikir waktu pagi, yakni antara sholat subuh hingga terbitnya matahari, yang ditutup dengan sholat dhuha. Seseorang yng memelihara dzikir pada waktu itu akan memperoleh banyak manfaat. Berdasarkan hadits Rasulullah, dzikir di waktu pagi akan memberi keutamaan antara lain :
Pahalanya setara dengan pahala haji dan umrah, bila mereka tidak mampu menunaikan haji dan umrah
Dosa-dosanya diampuni meskipun dosa itu lebih banyak dari buih di laut.
Dimasukkan ke dalam surga dan jasadnya tidak tersentuh oleh api neraka.
Berikut adalah sejumlah hadits yang menerangkan keutamaan dzikir pagi:
Diriwayatkan oleh At Turmudzi, dan ia mengatakan ini adalah hadits hasan marfu’, bahwa Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang sholat subuh berjamaah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari, lalu ia sholat dua raka’at dhuha, maka ia akan memperoleh pahala haji dan umrah.” Rasulullah kemudian berkata: “Sempurna… sempurna….. sempurna…”

Baca Juga :


Dalam riwayat At Thabrani disebutkan, Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang sholat subuh berjamaah kemudian ia duduk berdzikir di tempatnya sampai matahari terbit setinggi tombak maka ia akan memperoleh kedudukan orang yang melakukan haji dan umrah secara sempurna.” Berkata Ibnu Umar, bahwasannya Rasulullah saw bila melakukan sholat subuh, ia tidak berdiri dari tempat duduknya sampai tiba waktu sholat dhuha.
Dalam riwayat Thabrani secara marfu’ disebutkan : “Barangsiapa yang sholat subuh berjamaah, kemudian ia diam di tempatnya sampai ia memuji Allah sampai tiba waktu dhuha, maka ia mendapat pahala haji dan umrah secara utuh. “
Dalam riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dan Abu Ya’la, secara marfu’ disebutkan : "Barangsiapa yang duduk di tempat sholatnya ketika ia selesai melakukan sholat subuh, kemudian ia memuji Allah dengan melakukan shalat dhuha, tidak berkata kecuali yang baik, maka ia akan diampuni dosanya, meskipun dosanya lebih banyak dari buih di laut."
Dalam riwayat Abu Ya’la disebutkan, dalam hadits di atas Rasulullah bersabda : (orang yang berdzikir setelah subuh hingga melakukan sholat dhuha) pasti akan mendapatkan surga.”

Dan dalam riwayat Ibnu Abi Dunia disebutkan secara marfu’ : “Barangsiapa yang sholat subuh kemudian berdzikir pada Allah sampai terbit matahari, maka tubuhnya tidak akan tersentuh oleh api neraka.”
Dalam riwayat Al Baihaqi hadits di atas ditambahkan dengan kalimat : “Barangsiapa yang sholat dua raka’at atau empat raka’at setelah terbitnya matahari”. (na/iol)


sumber : eramuslim (BungaRampai)

Ingin Menjadi Orang Sabar, Lakukanlah Hal Ini


CINTAKEBAIKAN - Kesabaraan adalah salah satu sifat rosulullah, kesabaran Rosulullah sangat terkenal. Sebagai umutnya sudah sepatutnya kita mencontoh beliau. Dan Sabar haruslah di miliki setiap insan, karena berbagai persoalan bahkan hanya bisa diberakhirkan ketika dihadapi bersama kesabaran. Tetapi, mengsoftwarekan kesabaran kadang bukan faktor yang mudah sebab senantiasa ada godaan yang mengganggu baik datangnya dari setan ataupun hawa nafsu manusia itu sendiri yang mengundang terhadap ketergesa-gesaan.



Allah berfirman: “Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang”. (Q-S Ar-Ra’d ayat 28)

Maka, mulailah proses bersabar dengan menenangkan hati mengingat Allah. Di samping itu, berikut dirangkum 8 kiat-kiat supaya dalam menggapai andalan bisa diiringi dengan jiwa penyabar semacam ditulis Levin lme dalam postingan ummi-online :


1. Fokus Terhadap Tujuan yang akan dicapai

Dengan memfokuskan terhadap tujuan awal sampai ke tujuan akhir yang ingin dicapai menjadi motivasi kami supaya masih pada jalur yang cocok, jadi keinginan untuk bergerak mundur alias pun ke samping bakal mudah untuk dihindari, sebab bakal membuang waktu percuma. Meskipun dalam prosesnya ada cobaan maupun arang melintang, apabila masih fokus pada tujuan akhir, insyaAllah proses berat pun dengan berharap ridho Allah bakal mudah dilewati.

2. Biasakan mencatat dan menulis

Menulis menjadi tutorial paling baik untuk mencatat progres dan tujuan dan tujuan akhir yang ingin dicapai. Menulis adalah tahap dari terapi diri, biasakan mencatat apa-apa yang menjadi proses dalam mencapai tujuan, sebab kesabaran inilah yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pencatatan dalam bentuk penulisan jurnal, diary alias pun note biasa bakal menjadi terapi kesabaran, jadi seseorang mengenal telah sejauh mana proses tersebut dicapai, dan mengenal awal proses sampai tujuan yang bakal digapai. Pastinya bakal menjadi catatan penting di akhir nanti.

3. Selalu berpikiran positif

Mendorong terhadap tutorial berpikir positif memberbagi hasil positif terhadap diri kita. Berpikir positif memberbagi aura baik terhadap sikap dan perilaku kita. Dengan kami mempunyai pikiran positif terhadap diri sendiri, orang lain dan kondisi dan lingkungan memberbagi pengaruh positif terhadap kurang lebih. Faktor ini juga memberbagi pengaruh baik dalam dunia kerja maupun pergaulan ataupun lingkungan kurang lebih, jadi orang lain bakal bahagia berada bersama kita.

Pemikiran positif memberbagi kebaikan dalam menggapai andalan yang diharapkan ataupun memberbagi keenjoyan ketika dihadapkan dalam sebuahpersoalan, misalkan dalam kenasiban rumah tangga: suami dalam kondisi letih, tak biasanya pulang larut malam tanpa memberbagi berita, nyatanya suami pulang lebih larut dan kondisi pulang pun telah tak ingin diajak bicara, terkesan letih. Sebagai istri yang baik bersikaplah sebagaimana mestinya seorang istri dalam menjaga keenjoyan terhadap suami, misalkan dengan ditawari mandi dengan air hangat ataupun minuman hangat yang meningkatkan ketenangan hati suami.

5.  Biasakan Untuk Beristirahat

Beristirahat melepas penat bukanlah sebuahkekalahan maupun kesalahan fatal, tak sedikit diantara orang yang merasa bersalah apabila waktunya terbuang dengan beristirahat. Justru sebaliknya apabila tubuh diistirahatkan ataupun direlakskan dan ditidurkan dalam waktu yang lumayan bakal menghasilkan tenaga, pikiran dan pikiran menjadi lebih cerdas dan segar.

Tidak sedikit sekali diantaranya kita, seorang pekerja, bunda rumah tangga ataupun para pelajar merasa tak butuh istirahat lumayan ketika mengerjakan sebuahtugas ataupun pekerjaan. Justru disinilah kondisi tubuh menjadi menurun dan fisik menjadi lebih letih, jadi seseorang tak sanggup berpikir dengan cara optimal.

Maka sempatkanlah tubuh dan pikiran istirahat dengan waktu yang memadai dan lumayan untuk kondisi tubuh.

Baca Juga :


6.  Hindari Perilaku Yang Membosankan

Keadaan dan rasa tak sabar biasanya timbul ketika perilaku membosankan sedang dialami seseorang dalam kondisi tak sedikit diam ketika menantikan sesuatu, umpama ketika menantikan antrian panggilan di loket kasir administrasi, dengan tak sedikitnya penunggu membikin seseorang menjadi bosan. Biasakan untuk meperbuat sebuahkegiatan, umpama dengan ber-murrotal menggunakan hp, mushaf  kecil, menulis ataupun bisa dengan membaca buku.

7.  Memahami perbedaan kesabaran dengan menunda pekerjaan 

Hindari pemikiran sabar dengan penundaan, justru inilah yang bakal menjebak perilaku dan sikap yang pada akhirnya menjadi malas untuk bergerak cepat. Sampai akhirnya justru terbengkalai dengan membiarkan sifat malas menguasai pikiran. Kerjakan dan langsung perbuat, dan kesabaran menjadi pegangan untuk proses hasil akhirnya.

8.  Berpikirlah "sakit dahulu" berbahagia kemudian

Pemikiran dengan bersakit-sakit dahulu berbahagia-sengang kemudian, bukan hanya sebuahproyek kalimat tetapi telah semestinya diterapkan dalam proses berlangsung. Dengan berpikir bersakit-sakit dahulu, seseorang tak bakal meperbuat kebahagiaan sesaat, ataupun menghamburkan apa yang baru didapat di tengah perjalanan, tetapi justru mengingat kembali sasaran apa yang bakal dicapai di kemudian hari dengan berproses dan berusaha. Silahkan bagikan semoga bermanfaat


Sumber : Muslimahzone.com

Subhanallah, Pendeta yang Tadinya Benci Islam ini Kini Menjadi Mualaf



CINTAKEBAIKAN - YUSUF Estes lahir dari keluarga Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Keluarganya aktif dibidang sosial dan keagamaan, seperti membangun gereja dan sekolah di AS. Ia dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, Texas.
Awalnya Yusuf bekerja sebagai musisi di gereja sekaligus penginjil. Namun kini, ia berkeliling dunia dan telah banyak mengislamkan orang. Di bawah ini adalah penuturannya. Yusuf Estes lahir tahun 1944 di Ohio, AS. Tahun 1962 hingga 1990 ia bekerja sebagai musisi di gereja, penginjil sekaligus mengelola bisnis alat musik piano dan organ. Awal 1991 ia terlibat bisnis dengan seorang pengusaha Muslim asal Mesir bernama Muhammad Abd Rahim. Awalnya ia bermaksud meng-Kristenkan pria Mesir itu. Namun akhirnya ia justru memeluk Islam diikuti oleh istri, anak-anak, ayah serta mertuanya.
Keingintahuannya yang besar terkait ajaran Kristen membuatnya sering mengungjungi gereja-gereja lain sepeti Metodis, Episkopal, Nazareth, Agape, Presbyterian dan lainnya. Hal ini yang membuatnya menjadi seorang Pendeta yang taat. Tapi selain itu Estes juga mempelajari agama lain seperti Hindu, Yahudi, dan Buddha.
“Saya tidak menaruh perhatian sedikitpun pada Islam, dahulu saya berpikir Islam hanyalah teroris. Inilah yang banyak ditanyakan oleh teman-temanku mengapa aku sekarang justru menjadi muallaf,” kenangnya.

Yusuf menguasai bahasa arab secara aktif, demikian juga ilmu al-Qur’an selepas belajar di Mesir, Maroko dan Turki. Sejak 2006, Yusuf Estes secara regular tampil di PeaceTV, Huda TV, demikian pula IslamChannel yang bermarkas di Inggris. Ia juga muncul dalam serial televisi Islam untuk anak-anak bertajuk “Qasas Ul Anbiya” yang bercerita tentang kisah-kisah para Nabi.
Yusuf terlibat aktif di berbagai aktifitas dakwah. Misalnya, ia menjadi imam tetap di markas militer AS di Texas, dai di penjara sejak tahun 1994, dan pernah menjadi delegasi PBB untuk perdamaian dunia. Syekh Yusuf telah mengIslamkan banyak kalangan, dari birokrat, guru, hingga pelajar. 
[rika/islampos/info-muallaf-baru/shabestan]

Subhanallah !! Benarkah Jerman Akan Jadi Negara Berpenduduk Muslim Terbesar di Eropa

CINTAKEBAIKAN - SUBHANALLAH, Jerman berpeluang menjadi negara berpenduduk umat Muslim terbesar di Eropa melampaui Perancis usai menerima gelombang pengungsi dari Timur Tengah tahun ini.



Seperti dikutip dari Kantor Berita Islam Internasional (IINA), Rabu (30/09/2015), kedatangan begitu banyak warga Timur Tengah yang meninggalkan negara mereka karena berbagai alasan, secara perlahan mengubah wajah populasi Muslim di Jerman, yang sampai saat ini masih didominasi oleh keturunan Turki.

Para pengkritik Merkel mengkhawatirkan soal keamanan karena membiarkan banyak pengungsi yang masuk tanpa seleksi ketat. Tapi menurut pihak keamanan Jerman, tidak ditemukan satu pun diantara pengungsi yang masuk dalam kelompok militan.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, kelompok Muslim mana yang akan bergabung dengan kelompok minoritas yang didominasi etnis Turki, yang berjumlah dua pertiga dari total populasi Muslim Jerman.
Sebagian besar imigran Turki adalah kaum pekerja miskin dan berasal dari area perkotaan yang sampai saat ini masih sulit untuk berintegrasi dengan masyarakat Jerman.
Pemerintah Turki telah memperkuat jaringan diaspora di dalam negeri dengan membangun mesjid dan mengirim banyak imam, yang sebagian besar tidak bisa berbahasa Jerman.
Lebih Terbuka Lamya Kaddor, seorang akademisi Jerman keturunan Suriah, mengatakan bahwa sebagian besar kelompok Islam Sunni Suriah adalah "konservatif dan terbuka".
"Ini dikarenakan adanya berbagai kelompok agama di Suriah. Ada berbagai aliran Kristen, Druze, Alawi dan Syiah. Agama tidak pernah menjadi alasan konflik, mereka sangat toleran," kata Kaddor.
Karena sudah terbiasa dalam masyarakat dengan berbagai kepercayaan, etnis Suriah lebih mudah berintegrasi dengan masyarakat Jerman. Etnis Suriah juga tidak memiliki institusi keagamaan seperti Diyanet yang didanai Turki, yaitu institusi yang mengawasi banyak mesjid Turki di Jerman.
Secara individu, masyarakat Suriah juga lebih mudah berintegrasi, kehadiran mereka secara kolektif bisa mencairkan suasana dalam kelompok minoritas Muslim yang belum bisa berbicara di hadapan publik.

Gelombang kedatangan migran dari Turki dimulai pada 1960-an dan mereka ketika itu dikenal dengan sebutan "pekerja tamu". Kemudian disusul dengan pengungsi dari Afghanistan, Irak dan negara Islam lainnya.
Tapi pada saat sekarang ini, sebagian besar pengungsi, sekitar 45 persen, berasal dari Suriah dan mereka berpeluang paling besar untuk mendapatkan status sebagai pencari suaka politik.
Memang belum diketahui secara pasti dampak jangka panjang terhadap Jerman, tidak seperti Inggris atau Perancis, tidak mempunyai tradisi menerima pengungsi dari bekas jajahan.

Kebanyakan masih berjuang untuk mengatasi masalah yang dihadapi semua pengungsi, diantaranya soal bahasa dan mendapatkan pekerjaan.
Perubahan pertama yang dipastikan terjadi dalam wajah polusi Muslim di Jerman adalah dalam hal jumlah.
"Kita bisa saja memiliki 5 juta warga Muslim," kata Thomas Volk, seorang ahli tentang Islam dari Konrad Adenaeur Foundation, sebuah kelompok pemikir yang bekerja sama dengan Partai Demokratik Kristen Bersatu (CDU) pimpinan Kanselir Angela Merkel.
Tapi untuk saat ini, Perancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa, yaitu sekitar 5 juta, disusul Jerman dengan jumlah 4 juta. Tapi menurut ahli, perkiraan jumlah yang dimiliki Perancis terlalu tinggi.
Jerman diperkirakan menerima sekitar 800.000 pengungsi tahun ini, sebagian besar adalah warga Muslim dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
"Jumlah pengungsi yang mengalir tidak akan otomatis berhenti pada 1 Januari 2016. Lagi pula, sebagian besar dari mereka adalah pria dewasa, sehingga jumlah tersebut akan bertambah ketika mereka mulai membangun keluarga," kata Thomas Volk.

Warga keturunan Arab hanya sebagian kecil dari populasi Muslim Jerman, tapi jumlah mereka sekarang bisa mencapai sekitar sepersepuluh dari jumlah keseluruhan masyarakat Muslim, sebuah perubahan yang bisa memperuncing persaingan diantara pemimpin kelompok Muslim.
Pengaruh Arab akan menjadi lebih ketara dan umat Islam Jerman akan menjadi lebih beragam," kata Aiman Mazyek, ketua Dewan Pusat Muslim yang mewakili sebagian besar Muslim non-Turki. Ayah Mazyek adalah keturunan Suriah dan ibu Jerman.
Fasih berbahasa Jerman, Mazyek pernah membuat jengkel pemimpin Jerman keturunan Turki karena pidatonya di depan publik dan muncul seolah-olah sebagai juru bicara tidak resmi masyarakat Muslim di Jerman.
Persaingan seperti ini akhirnya menghalangi upaya untuk menyatukan empat organisasi utama di Jerman. "Mari hadapi saja. Arab memang memiliki masalah superioritas," kata seorang pengamat Jerman yang meminta jati dirinya tidak diungkap.
"Mereka berpikir lebih memahami Islam karena bisa membaca Quran dalam bahasa mereka," katanya.
Birol Ucan, juru bicara mesjid Omar Ibn Al-Khattab di distrik Kreuzberg yang multi kultural di Berlin, mengatakan bahwa sebagian etnis Suriah dalam beberapa bulan terakhir mengunjungi mesjid berbahasa Arab, tapi jumlahnya belum banyak.
"Mereka masih sibuk dengan urusan pengungsi seperti mencari tempat perlindungan dan pengurusan surat-surat," katanya.
Menurut Ucan, secara umum, orang Suriah lebih berpendidikan dibanding migran lain yang datang ke Jerman dan mereka juga lebih mudah berintegrasi.
"Orang Suriah memiliki reputasi sebagai pekerja keras. Mereka bukan lagi pekerja tamu," katanya.
Masalah mendesak sekarang adalah bagaimana mengajari mereka bahasa Jerman dan mencarikan pekerjaan, sehingga mereka bisa memulai hidup baru, tidak lagi merana di tempat pengungsian.
Ahmad Al-Kurdi, seorang pelatih olahraga berusia 26 tahun asal Suriah yang tiba sejak 10 bulan lalu, sudah mulai belajar bahasa Jerman dan bahkan segera memulai pendidikan pasca sarjana di Universitas Berlin.
"Hidup disini sungguh luar biasa. Tapi saya ingin kembali, Suriah adalah negara saya," katanya ketika ditemui di flatnya yang ditempati bersama pengungsi lain.
Masih belum jelas bagaimana masyarakat Jerman menghadapi perubahan wajah Islam di negara mereka.
Menurut Volk, sikap terbuka masyarakat sekarang ini terhadap pengungsi bisa berubah menjadi perdebatan yang mempertanyakan kebijakan Merkel, terutama saat empat negara federal menghadapi pemilu tahun depan.
Sumber: reportaseterkini.com

Jodoh Itu Rahasia Allah

Jodoh Itu Rahasia Allah

CINTAKEBAIKAN - Jodoh merupakan ketetapan Allah SWT dan menjadi rahasia tanpa seorang pun mengetahuinya secara pasti. Terkadang ada yang sudah menjalani hubungan lama, tiba-tiba kandas karena alasan sepele. Sementara dua orang yang terpisah jauh, kemudian menjadi suami istri tanpa diduga sebelumnya.

Jodoh Itu Rahasia Allah



Sekuat mana kita Setia...

Sehebat mana kita Merancang...

Selama mana kita Menunggu...

Sekeras mana kita Bersabar,
Sejujur mana kita Menerima dirinya..



Jika takdir Allah menentukan yang kita tidak berjodoh dengannya,

Kita tidak akan bersama dengannya.


Namun jika Allah telah menulis jodoh kita dengannya,
Kita tetap akan bersama dengannya,
walaupun kita dipisahkan oleh jarak dan tidak pernah komunikasi sebelumnya
kerana pasti ada saja cara Allah untuk menemukan kita dengannya....

Kerana tulang rusuk dan pemiliknya takkan pernah tertukar dan akan bertemu pada saat yang tepat menurut ilmu_Nya.Tiada yang kebetulan melainkan semuanya telah ALLAH aturkan untuk kita...

Amin Ya Robal alamin


Sumber http://softbizniz.blogspot.co.id/

Astaghfirullah! Terompet Alquran, Ada Aktor Intelektual di Balik Pelecehan Terhadap Islam

CINTAKEBAIKAN - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran terompet yang terbuat dari sampul Alquran. Pengusutan harus dilakukan hingga tuntas menemukan aktor intelektualnya.

Astaghfirullah!  Terompet Alquran, Ada Aktor Intelektual di Balik Pelecehan Terhadap Islam

Peristiwa ini bukan baru kali ini saja terjadi. Ini telah berulang kali terjadi seperti kasus celana jeans dan kaos bertuliskan ayat Alquran, serta kasus sandal berlafaz Allah yang terjadi beberapa bulan lalu.
Menurut Sodik ketika kasus serupa muncul sekali, maka umat Islam dan masyarakat masih berpikir hal itu akibat kelalaian atau akibat keluguan para  pelaku.
"Tetapi ketika peristiwa ini berulang terus, maka wajar jika kita berpikir ada aktor atau skenario di balik rentetan pelecehan ayat suci dan pelecehan Tuhan tersebut," ujarnya, Selasa (29/12).
Di zaman orde baru, pekerjaan seperti ini sering dilakukan oleh Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) dengan tujuan terus membangun konflik agar masyarakat lemah dan pemerintah makin superior. Hal ini juga bertujuan agar masyarakat tidak sempat berpikir apalagi mengkritisi perilaku pemerintah pada saat itu.
Ketika ditanya apakah hal itu sekarang masih mungkin dilakukan oleh aparat negara semisal BIN, Sodik menjawab bisa ya dan tidak. "Bisa ya karena polanya sama dan tokoh intelijen pemerintah sekarang baik yang formal atau di belakang layar adalah murid langsung dan generasi penerus tokoh intelijen zaman Orba," jelasnya.
Namun bisa juga tidak karena situasi Indonesia sudah berubah sehingga sangat tidak bermanfaat apabila kerja intelijen masih melakukan pola-pola lama. Sodik mengatakan aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini.
Tidak hanya sebatas menangkap para produser dan pengedar terompet Alquran seperti kasus sandal berlafadz Allah, tetapi juga mengusut siapa dan dari mana aktor yang secara berkala membuat pekerjaan rumah bagi bangsa dan umat beragama ini.
Masa transisi menuju alam kebebasan dan demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia berisiko sering munculnya konflik horizontal di masyarakat, termasuk antarkelompok beragama.
"Jika aktor sesungguhnya yang menyengaja membangun riak-riak konflik ini tidak ditemukan dan dihentikan, maka  akan semakin menyuburkan dan menumbuhkembangkan konflik di masyarakat yang tentu tidak dikehendaki," ujarnya.
Kondisi itu hanya akan menggangu perjalanan bangsa Indonesia ke depan yang sekarang tengah dijalani dengan tertatih-tatih oleh negara dan bangsa Indonesia.

Sumber: republika.co.id

Subhanallah, Wakil Ketua DPRD Ini Tetap Nyaman Tinggal Di Rumah Kontrakan Walaupun Sering Bocor

Subhanallah, Wakil Ketua DPRD Ini Tetap Nyaman Tinggal Di Rumah Kontrakan Walaupun Sering Bocor


Lebih dekat dengan Abdul Ghofar Ismail, Ketua DPD PKS Solo 2015 -2020

CINTAKEBAIKAN - Pria ini punya jabatan yang cukup strategis. Selain menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, dia juga termasuk jajaran Wakil Ketua DPRD Surakarta. Bagaimana kesehariannya sebagai orang penting?
Ghofar, begitu sapaan akrab Abdul Ghofar Ismail tinggal di rumah kontrakan di jalan Semangka 50 Kerten, Solo. Sebuah bangunan lama dengan empat tiang tanpa otot besi, namun lumayan luas terdiri atas tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, kamar mandi dan teras.
"Karena bangunan lama, pada musim pengujan agak sering bocor dan harus memperbaiki di sana-sini," kata dia.
Banyak saudara dan temannya menyarankan untuk pindah kontrakan karena dianggap tidak pas untuk seorang anggota dewan tinggal di kontrakan seperti itu. Bahkan pernah, ketika sang istri sakit, banyak ibu-ibu pengajian uang menjenguk ke rumah dan langsung nyeletuk. "Rumah anggota dewan kok kayak begini?," ujar bapak enam anak ini menirukan ibu-ibu pengajian.

Hanya Punya Tiga Baju

Kebiasaan hidup sederhana dan mandiri memang sudah dibiasakan sejak kecil. Ketika masih bujang, alumni Ma'had Al Binna dan Ma'had Lughoh Abi Bakar Ash Shidiq UMS ini hanya mempunyai pakaian sebanyak tiga lembar saja. "Satu dipakai, satu dicuci, satu disimpan," kisahnya.
Lulusan jurusan Matematika FMIPA UNS ini mengaku termasuk anak yang tidak pernah minta dibelikan barang-barang kebutuhan oleh orang tuanya. Sehingga kadang orang tua tiba-tiba membelikan baju atau yang lain tanpa sepengatuhannya.
Di balik sikap sederhananya itu, ternyata Ghofar merupakan murid berprestasi. Ketika SMA, dia pernah menyabet gelar siswa teladan 2 tingkat SMA Kota Surakarta. Dilanjut dengan juara 1 lomba pidato se KAresidenan Surakarta.
Meniti karir sebagai pengajar di SMA Al Islam 3, Ghofar didaulat sebagai Wakil Kepala Sekolah pada 1999 hingga 2009. Barulah karena dorongan rekan-rekan pengajian, dia mantap terjun ke dunia politik.

Tanamkan Hidup Sederhana Dalam Keluarga

Ketua Yayasan Corps Dakwah Pedesaan Al Islam Surakarta ini sangat bersyukur karena mendapatkan istri yang juga memiliki pola hidup sederhana.
"Alhamdulillah mendapatkan istri yang mempunyai pola hidup sederhana meski dia putri kiai dan orang kaya," beber Ghofar.
Pernah suatu ketika sang mertua menawarkan rumah untuk ditempati daripada harus mengkontrak. Mendapatkan tawaran itu, pria yang bercita-cita ingin menjadi dosen ini pun menolak dengan halus. Ia memegang prinsip berusaha mandiri dalam menata kehidupan rumah tangga.
"Semoga anak-anak juga dapat mengikuti pola hidup sederhana," harapnya.
Dalam karir sebagai anggota dewan sekaligus pimpinan partai politik, Ghofar kerap mendapat nasihat dari gurunya agar tak hanya memiliki tiga lembar pakaian. "Antum (kamu) berdandan untuk yang mengundang kamu, bukan untukantum sendiri, maka jaga kehormatannya," ucapnya menirukan. (AR)
Terbit di Harian Jawapos Radar Solo, Senin (28 Desember 2015)
Sumber: http://pks-solo.or.id