Sunday, January 31, 2016

LGBT Adalah Bencana Besar Bagi Indonesia

CINTAKEBAIKANLGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) semakin marak dan mulai berani menyuarakan keberadaannya. Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir mengingatkan bahaya besar bila masyarakat sudah sangat toleran dengan merebaknya LGBT  di Indonesia.

LGBT Adalah Bencana Besar Bagi Indonesia


Menurut dia, masyarakat Indonesia harus sadar ada bahaya besar yang mengancam bangsa ini bila sudah terlalu toleran dengan perilaku LGBT. “Belajar dari sejarah, agama menyebut kaum Sodom dilaknat Tuhan hingga hancur. Kita harus yakin pasti ada bencana besar bila LGBT ini dibiarkan,” katanya seperti dimuat di republika.co.id, Senin (25/1).
Bachtiar melanjutkan, kewaspadaan dan kesadaran ini penting. Sebab, benih-benih LGBT ini sudah masuk ke generasi muda melalui perilaku menyimpang yang menjadi tren dalam pergaulan dan media elektronik saat ini.
Di sisi lain, kelompok-kelompok pro-LGBT tidak henti-hentinya mempromosikan persamaan hak bagi mereka yang mengidap kelainan seksual ini dan justru bukan untuk menyadarkannya.
Karena itu, kata dia, semua pihak, baik orang tua, instansi keagamaan, maupun pendidikan serta pemerintah harus turun bergerak bersinergi agar pemakluman ini tidak terjadi di masyarakat.
“Orang tua harus mulai mengantisipasi dan melihat perilaku anaknya. Rasulullah telah mencontohkan agar anak yang sudah akil baligh harus diberikan pendekatan berbeda. Tidur harus dipisah sendiri, tidak dicampur, baik berlainan jenis atau sesama laki-laki atau perempuan,” katanya menjelaskan.
Bagi pemerintah, ia berharap fenomena LGBT yang ada di instansi pendidikan seharusnya menjadi alasan untuk memperkuat regulasi yang memperketat menyebarnya LGBT di lembaga pendidikan. Kalau atas fenomena ini ternyata tetap dibiarkan, ia khawatir suatu saat sudah terlambat karena sudah menyebar dan tidak bisa lagi dicegah. Selamatkan diri dan keluarga kita dari fenomenda LGBT ini. Sebarkan jika ini bermanfaat.
Sumber: Fimadani

Masya Allah Inilah Lima Amalan Agar Hidup Lebih Istiqomah


CINTAKEBAIKAN - Subhanallah Walhamdulillah.... Saudaraku kehidupan dunia sejatinya adalah ujian bagi manusia. Setiap saat kita dihadapkan dengan berbagai persoalan sebagai bentuk ujian terhadap keimanan. Tidak hanya kesedihan, kebahagiaan juga merupakan bentuk ujian dari Allah untuk manusia.


Apakah manusia akan bertambah taat? atau ujian tersebut justru membuat orang terjerumus untuk  melakukan maksiat. Itulah sebabnya kaum muslim harus senantiasa istiqomah atau teguh pendirian. 



muslimah.com


Sikap ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah lahir dan batin, serta meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Lalu bagaimana caranya agar menjadi insan yang istiqomah? Berikut informasi selengkapnya. 


1. Sholat Lima Waktu
Amalan pertama yang membuat hidup lebih istiqomah adalah dengan melaksanakan shalat lima waktu. Seperti yang diketahui bahwa shalat merupakan ibadah yang memiliki hukum wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya. Bahkan dalam keadaan sakit dan dalam perjalanan atau sesibuk apapun kita tetap harus shalat lima waktu. 



Mengapa shalat sangat penting dalam ajaran Islam? Hal tersebut dikarenakan Allah tidak akan mewajibkan suatu hal kecuali yangg mendatangkan kebaikan bagi umatnya. Ada ilustrasi menarik yang disampaikan oleh Rasulullah SAW mengenai shalat.



Beliau bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya di depan pintu seorang dari kalian terdapat sebuah sungai. Setiap hari ia mandi lima kali di dalamnya. Apakah masih ada kotoran yang melekat di tubuhnya?”



Mereka menjawab, “Tidak ada!” Rasulullah bersabda, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya Allah menghapus semua kesalahan.” (HR Bukhari Muslim).



Dari ilustrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila dalam sehari semalam kita senantiasa melaksanakan shalat lima waktu tanpa bolong-bolong maka tubuh kita akan bersih, wangi dan sehat. Hal ini akan menambah kepercayaan diri dan membuat hidup menjadi lebih istiqomah. 



Dengan senantiasa melaksanakan shalat maka kita akan belajar untuk membuat sebuah perencanaan waktu yang baik, tradisi yang positif, dan menghindarkan diri untuk melakukan perbuatan yang akan merugikan diri sendiri ataupun orang lain. 



2. Membaca Al-Qur’an
Amalan yang kedua yakni dengan senantiasa membaca Al-Qur’an. Mungkin terlihat sederhana, akan tetapi apabila amalan ini dilakukan dengan kesungguhan hati maka akan menimbulkan banyak kebaikan bagi mereka yang mengamalkannnya. 



Dengan membaca Al-Qur’an akan menghindarikan diri kita dari kejahilan dan kelak. Orang yang gemar membaca Al-Qur’an akan memiliki kehidupan yang luar biasa. Tidak hanya akan senantiasa bertahan secara pribadi, akan tetapi mereka juga sangat berkontribusi besar bagi kehidupan umat Islam bajan dunia. 

Jika diingat, saintis Muslmi terdahulu hampir semuanya hafal Al-Qur’an. Katakanlah seperti Ibn Sina, Fakhrudin Ar-Razi, Ibn Khaldun dan lain sebagainya. Itu berarti bahwa kebiasaan ini selain bernilai ibadah juga akan membuat diri menjadi hebat oleh sebab itu bangunlah tradisi membaca Al-Qur’an setiap harianya agar kehidupan kita menjadi lebih baik dunia-akhirat.



3. Sedekah
Sedekah juga menjadi amalan yang dapat membuat hidup menjadi lebih istiqomah. Orang yang sudah sukses, tentu merasakan betul manfaat dari sedekah yang dilakukan, Kalau cerita Muhammad Assad, hidupnya semakin lebih baik semenjak dirinya selalu bersedekah. Maka kesimpulan dia satu, “Sedekah Membawa Berkah”. 



Akan tetapi, jangan khawatir jika memiliki ekonomi yang masih pas-pasan. Kita tetap bisa bersedekah, sebab amalan ini tidak hanya dilakukan dengan uang. Kita bisa membantu teman yang sedang kesulitan, senyum kepada sesama dan lain sebagainya. 

4. Silaturrahim
Amalan selanjutnya yakni menjalani silaturahim. Hal ini sangat penting, sebab di zaman yang serba canggih ini kita membutuhkan hubungan yang baik dengan banyak orang. Tidak hanya itu, dengan bersilaturahim juga baik untuk kehidupan akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR Bukhari).

Dengan menjalankan perintah bersilaturahim ini makan bisa membuat kehidupan manusia menjadi lebih dinamis, progresif dan tentu saja bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu, mulailah jalin silaturahim dengan sesama. 



5. Tahajud
Amalan terakhir yang membuat hidup lebih istiqomahadalah melaksanakan tahajud. Seperti yang diketahui bajwa selain akan mengangkat derajat kita di sisi Allah SWT, dengan melaksakan shalat tahajud juga potensi doa kita akan didengar oleh Allah. Tidak hanya itu, pelaksanaan shalat tahajud mengharuskan kita mengatur diri sedemikian rupa. 



Selain itu, tahajud juga bisa meningkatkan percaya diri seseorang. Sebab waktu melaksanakan shalat tahajud sangat tenang, udah sangat steril, sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik manusia.



Itulah tadi informasi mengenai lima amalan yang bisa membuat hidup lebih istiqomah. Tidak hanya itu selain bernilai pahala, dengan mengamalkan hal tersebut dengan baik setiap harinya akan membuat jiwa dan raga kita senantiasa hidup dan terus menyala. Menghilangkan perasaan galau dan sifat negatif lainnya sehingga membuat kita dapat teguh pendirian dalam ajaran Islam. Jangan lupa untuk membagikan kepada orang lain, semoga bermanfaat. Aamiin

Sumber infoyunik.com

Saturday, January 30, 2016

Inilah Alasan Mengapa Dajjal Tidak Disebutkan Di Dalam Al Qur'an

CINTAKEBAIKAN - Dajal merupakan sosok  yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu. 


Sumber: Kumpulanmisteri.com

Mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur’an? Pertanyaan ini sering muncul bagi setiap umat manusia. Kita tahu bahwa Dajjal adalah makhluk yang akan keluar dari perut bumi pada hari akhir zaman nanti. Hal ini bisa dijadikan sebagai tanda datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, kali ini akan kita bahas kenapa Allah SWT tidak menyebutkan tentang dajjal dalam kitab suci Al-Qur’an.



Dajjal merupakan cobaan atau fitnah terbesar dimana Nabi Muhammad SAW sangat khawatir jika hal ini terjadi pada umatnya. Hal ini membuat seluruh Nabi menjelaskan hal-hal mengenai Dajjal pada umatnya. Oleh karena itu, Rasul meminta kepada kita agar berlindung pada Allah dari fitnah Dajjal pada setiap sholat.



Di dalam Al-Qur’an disebutkan banyak tanda-tanda hari kiamat, baik itu kiamat kecil ataupun kiamat besar. Salah satu tanda-tandanya adalah terbelahnya bulan. Selain itu, munculnya Ya’juj dan Ma’juj dan dibukakan pintunya juga menjadi tanda-tanda hari akhir akan datang. Begitu juga dengan beberapa tanda-tanda lainnya namun berbeda dengan hal itu. Tanda-tanda keluarnya Dajjal tidak pernah dikatakan dalam Al-Qur’an secara eksplisit. Lalu mengapa tidak ada penyebutan kemunculan Dajjal menurut Al-Quran secara langsung? Tentunya karena hanya Allah SWT yang maha mengetahui tentang kedatangan hari akhir. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam Al-Quran sebagai bentuk penghinaan terhadap Dajjal di hari kiamat yang mengakui dirinya sendiri adalah tuhan.



Rasulullah pernah bersabda bahwa terdapat tiga tanda dimana pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman kita hingga datang binatang melata, Dajjal, serta matahari yang terbit dari barat. Lebih lanjut, terdapat surah yang mengatakan jika tidak ada satu ahli kitab pun, kecuali beriman kepada Nabi Isa sebelum kematiannya.

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa kaum Quraish bersorak-sorak karena Isa dijadikan sebagai perumpamaan. Mereka bertanya siapakah yang lebih baik, Tuhan orang Quraish atau Isa. Sebenarnya perumpamaan itu tidak ditujukan pada mereka, hanya saja mereka adalah kaum yang suka bertengkar. Isa hanyalah seorang hamba sama seperti nabi-nabi lainnya. Allah memberikan nikmat berupa kenabian pada Isa sebagai bukti akan kekuasaan Allah bagi Bani Israil. Sesungguhnya Isa mengetahui peristiwa hari kiamat itu. 


Dalam suatu hadits, Isa merupakan orang yang membu-nuh Dajjal pada hari akhir nanti. Penyebutan Isa ini menunjukkan bahwa terdapat pembahasan Dajjal di dalamnya meski tak secara langsung. Sebuah hadits juga menjelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda tidak akan datang hari kiamat hingga muncul 10 tanda, yakni keluarnya asap, Dajjal, hewan melata, dan matahari yang terbit dari barat.



Secara mutlak, Dajjal merupakan cobaan atau fitnah paling besar yang ada di bumi ini. Sebuah hadits menjelaskan jika antara penciptaan nabi Adam dan datangnya hari kiamat, tidak akan ada makhluk lebih besar daripada Dajjal.



Pada riwayat Hadits Dajjal lain menyebutkan, Rasulullah berdiri di hadapan manusia dan menyanjung Allah dengan sanjungan untuk-Nya, kemudian beliau menyebut Dajjal dan mengatakan jika ia memperingatkan pada umat manusia bahwa setiap nabi pastilah mengingatkan umatnya mengenai Dajjal. Namun, Rasulullah menyampaikan satu hal mengenai Dajjal yang belum pernah disampaikan oleh Nabi lainnya, yakni Dajjal memiliki  mata sebelah yang buta, sedangkan Allah tidaklah buta.

Baca Juga:



Selain itu, Rasulullah pernah bersabda bahwa tidak ada yang ditakutkan oleh Nabi kecuali datangnya Dajjal pada umat manusia. Apabila Dajjal keluar sebelum Rasul wafat, maka beliau akan melindungi umat manusia. Sedangkan jika ia datang setelah Rasul wafat maka setiap orang akan membela dirinya sendiri.


Saudaraku... Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini adanya hari kiamat, meskipun kita tidak tahu kapan peristiwa itu akan terjadi. Kita hanya perlu memperbanyak bekal untuk hari akhir kelak dan menjadi umat Rasulullah SAW sehingga dapat bertemu beliau di surga nanti. Aamiin... 

Silahkan bagikan tulisan ini jika dirasa ada manfaatnya.



Sumber: Kumpulanmisteri.com

Friday, January 29, 2016

Masya Allah ! Ngaji 2 Juz Bisa Makan Gratis Di Warteg Keliling Ini

CINTAKEBAIKAN - Banyak cara untuk melakukan promosi bagi  wirausahawan. Namun beda dengan pemuda satu ini, Ricky Ricarvy Irawan (31) memberi syarat yang sangat luar biasa kepada mereka yang ingin makan gratis di warteg keliling miliknya.

Ricky mewajibkan konsumen untuk membaca Alquran sebanyak 2 juz jika ingin makan gratis. Idenya didapat setelah ia rajin mengikuti aktivitas komunitas One Day One Juz yang menggiatkan kegiatan baca Alquran.

“Saya fasilitasi biar nongkrong sambil baca Alquran karena kalau di cafe kan ada bising, pusing. Jadi, kaya ngasih hadiah buat orang yang bertilawah rajin mengaji dengan makanan dan minuman gratis,” tutur Ricky saat ditemuiLiputan6.com di kawasan Lapang Ciujung, Rabu (27/1/2016).

Masya Allah, semoga pemuda ini banyak menginspirasi pelaku usaha lain dalam memperkuat iman dengan memperbayak baca al quran.
Sumber: m.liputan6.com

Thursday, January 28, 2016

Jangan Usir Kucing yang Mendekati Kamu Saat Makan, Ini Penjelasannya

CINTAKEBAIKAN - Siapa yang tidak tahu Kucing, hewan lucu yang satu ini tentunya sangat digemari oleh banyak orang di dunia.

Jangan Usir Kucing yang Mendekati Kamu Saat Makan, Ini Penjelasannya
Wajahnya yang lucu serta menggemaskan serta sifat yang pada umumnya manja, sejatinya adalah daya tarik yang membuat manusia menyukai kucing.
Pada riwayatnya, Nabi Muhammad SAW pun memelihara kucing, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza.
Meskipun tidak memelihara kucing, sebagian kita mungkin pernah didatangi oleh kucing saat beraktivitas, contohnya ketika sedang makan.
rtr
Beberapa diantaranya mungkin memberikan makan, namun sebagian lagi justru mengusir kucing tersebut karena dianggap mengganggu.
Jika mengalami kondisi ini, jangan buru-buru untuk mengusir hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW itu.
Berpikirlah sejenak kenapa kucing itu mendatangi Anda dan bukan orang lain yang juga tengah menyantap makanan serupa?
dfd
Tahukah Anda bahwa kucing yang datang itu ternyata membawa ‘pesan’ atau tanda? Berikut 3 tanda apabila kucing datang kepada kita dan bukan orang lain.
Pesan Pertama
Dikutip dari laman blog infoyunik.com Kedatangan kucing merupakan pertanda bahwa Allah SWT mengingatkan kita tentang hakikat memberi.
Semua rezeki yang kita dapatkan bukanlah sepenuhnya hak kita. Ada hak-hak orang lain yang seharusnya kita keluarkan.
Seperti zakat fitrah dan zakat harta yang wajib dikeluarkan sebagai rukun islam yang harus dipenuhi.
dsd
Tanpa menunaikan hal ini, tentu kita sebagai umat Islam belum menjalankan semua aturan wajib yang harus ditegakkan.
Dalam konteks kucing yang datang saat makan, mengingatkan kita bahwa karunia Allah yang kita terima juga harus dibagi dengan makhluk lain seperti kucing.
Artinya dalam makanan yang kita santap, ternyata ada rezeki untuk kucing yang seharusnya kita berikan.
Pesan Kedua
Memberi makanan kepada makhluk Allah termasuk kucing merupakan sebuah kebaikan.
Sesuai dengan firmannya, Allah akan melipatgandakan satu kebaikan dengan 10 kali lipat kebaikan lainnya.
Terlebih jika kita memberikan dengan ikhlas dan tidak terpaksa.
dsd
Jika berbuat baik pada manusia, seseorang kerap menginginkan adanya balasan serupa dari orang lain.
Namun tidak demikian jika manusia berbuat baik kepada kucing.
Hewan ini tentu tidak bisa membalas apa yang sudah kita berikan terhadapnya.
Ketika membagi makanan dengan hewan ini, manusia belajar bagaimana rasanya memberi dengan penuh keikhlasan.
Tindakan inilah yang seharusnya dilakukan manusia ketika memberi sesuatu kepada orang lain.

Baca Juga:

Pesan Ketiga
Allah sedang memberitahu apabila kita tidak memberi makanan kepada kucing itu, sebenarnya kita sedang menolak rezeki baru yang akan Allah berikan kepada kita.
dsd
Rezeki itu luas bukan hanya sekedar uang, tetapi meliputi semua kehidupan.
Semoga kita semua termasuk yang pandai membaca ‘tanda-tanda’ tersebut dan bisa menarik hikmah dari kedatangan seeokor kucing saat kita sedang menyantap makanan.
Sumber: Tribunnews

Sering Gunakan 3 Kata Ini Dalam Rumah Tangga Agar Selalu Sakinah Dan Harmonis


CINTAKEBAIKAN - Sahabat cinta kebaikan... Memiliki rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah (SAMARA) merupakan dambaan setiap orang, namun beberapa pasangan seringkali merasa kesulitan bagaimana menerjemahkanya dalam kehidupan keseharianya.




berinteraksi dengan pasangan kita, biasakan menggunakan 3 kata ini, yakni Minta Tolong, Minta Maaf dan Terima kasih. Mudah-mudahan dengan 3 kata ini mampu membentuk sebuah keluarga yang SAMARA.








1. Terima kasih


Biasakan memberikan kata “terima kasih” kepada pasangan kita apabila pasangan kita telah melakukan sesuatu yang kita anggap sangat bermanfaat bagi kita. Kata “terima kasih” juga sangat cocok digunakan sebagai satu kesatuan kata “minta tolong” kepada pasangan kita.



Jangan pernah lelah ucapkanlah kata “terima kasih” untuk berbagai hal terhadap pasangan kita. Misal : “terima kasih ya Sayang, sudah membukakan pintu” ucap sang Suami, kemudian dibalas oleh sang Istri “terima kasih ya sayang, sudah membelikan pesenanku”.


2. Minta Tolong

Biasakan menggunakan kata “minta tolong” ketika sang suami menyuruh istri atau sebaliknya seorang istri menyuruh suami untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Meski sederhana, kata “minta tolong” akan berpengaruh besar terhadap komunikasi suami istri.

Kata “minta tolong” memperlihatkan bahwa ada penghargaan yang sangat tinggi terhadap pasangan, sehingga rasa direndahkan atau sebagai objek suruhan dengan serta merta akan sirna. Yang muncul adalah rasa saling mengisi, karena suami istri adalah partner yang sejajar.


Baca Juga:




3. Minta Maaf


Biasakan saling berebut menggunakan kata “minta maaf” apabila terjadi perselisihan dengan pasangan yang mengakibatkan terjadinya pertengkaran.



Kata “minta maaf” tidak akan pernah merendahkan si pengucapnya, sebaliknya akan menjadi penyejuk ketika hubungan dengan pasangan kita agak memanas.



Jangan biarkan apabila ada masalah dalam keluarga dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi, sehingga mengakibatkan pertengkaran dan berujung sikap saling diam mendiamkan.

Apabila ketiga kata tersebut menghiasi hari-hari berumah tangga, maka yakinlah akan semakin terlahir sebuah rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Aamiin.





Sumber : islamedia.id

Tuesday, January 26, 2016

Panasnya Hari Kiamat, Matahari Di Dekatkan Di Atas Kepala, Hanya 7 Golongan yg Mendapatkan Naungan Allah

CINTAKEBAIKANKiamat merupakan rukun iman ke lima yang dipercaya umat Islam pasti akan terjadi. Namun tidak satu pun makhluk mengetahui kapan peristiwa akhir kehidupan alam dunia tersebut akan berlangsung.





Akan tetapi Allah SWT melalui Rasulullah SAW sudah mengabarkan tanda-tandanya. Mekah menjadi salah satu kota di muka bumi yang disebut Nabi akan menunjukan tanda bahwa kiamat sudah dekat.



Panasnya Hari Kiamat Dalam suatu hadits diceritakan: Ketika terjadi hari kiamat, Allah mengumpulkan seluruh mahluk mulai yang pertama sampai yang terakhir di satu padang yang luas, matahari didekatkan diatas kepala mereka. Panas matahari semakin ditambah kekuatannya pada hari kiamat.




Lalu keluarlah binatang dari api yang bentuknya seperti naungan (bayang-bayang). Kemudian ada pemanggil: “Wahai semua mahluk, berangkatlah ke bayang-bayang (naungan) tersebut”. Merekapun Berangkat menujunaungan itu menjadi tiga kelompok-kelompok pertama terdiri dari orang-orang mukmin. Kelompok kedua terdiri dari orang munafik. Kelompok ketiga terdiri dari orang-orang kafir.

Ketika mahluk sudah berada dibawah naungan (bayang-bayang), maka naungan itu menjadi tiga bagian: Bagian pertama untuk panas, bagian kedua untuk asap dan bagian ketiga untuk nur. Seperti firman Allah:

“Pergilah kamu pada naungan yang mempunyai tiga cabang”. (Suart Al-Mursalat:30) Naungan yang panas berada diatas kepala orang-orang munafik, karena mereka memelihara panasnya sewaktu didunia. Seperti yang dikatakan pada mereka:
“Dan mereka berkata: Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini, katakanlah: Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas (Nya) jikalau mereka mengetahui”. (Surat At-Taubah:81)

Sedangkan asap itu berada diatas kepala orang-orang mukmin, karena mereka sewaktu didunia berada dalam kegelapan, maka di akhirat mereka berada ditempat cahaya. Sebagaimana disebutkan Allah dalam firmanNya:
“Allah pelindung orang-orang yang beriman: Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)”. ( Surat Al-Baqarah:257).


Baca Juga: 




“Ada tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah dibawah naungan Arasy, dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah yaitu: 1). Imam (penguasa) yang adil, 2). Pemuda yang meningkatkan ibadah kepada Allah, 3). Dua orang yang bersahabat saling mengasihi karena Allah,
4). Seseorang yang diajak berbuat zina oleh wanita cantik seraya berkata, sesungguhnya aku ini takut kepada Allah Tuhan semesta alam”, 5). Sesorang yang selalu bersedekah dengan tangan kananya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui dan 7). Sesorang yang menggantungkan hatinya ke masjid”.



Dalam suatu hadits diceritakan: Ketika terjadi hari kiamat, maka ditegakanlah beberapa bendera, diantaranya:

• Bendera “Kebenaran (kujujuran)” untuk Abu Bakar, maka setiap orang yang menjunjung kebenaran atau kejujuran berada dibawah bendera tersebut.
• Bendera “Fuqaha (ahli hukum)” untuk Mu’adz bin Jabal maka setiap orang ahli fiqih berada               dibawah bendera itu.
• Bendera “Fakir” untuk Abu Darda’, maka setiap orang yang fakir berada dibawah bendera tersebut.
• Bendera “Dermawan” untuk Usman bin Affan, maka setiap orang yang dermawan berada dibawah     bendera itu.
• Bendera “Qurra’ (ahli baca Al-Qur’an)” untuk Ubaiy bin Ka’ab, maka setiap qari’ berada dibawah     bendera itu.
• Bendera “Mu’adzin” untuk Bilal, maka setiap mu’adzin berada dibawah bendera itu.
• Bendera “orang yang dibunuh dengan aniaya” untuk Husain, maka setiap orang yang dibunuh             dengan aniaya berada dibawah bendera itu.
“(Ingatlah) suatu hari Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya”. (Surat Al-Isra’: 71)

**Yang dimaksud dengan “Naungan” disini bukanlah naungan untuk berteduh akan tetapi asap api neraka yang mempunyai tiga gejolak, yaitu ke kanan, ki kri, dan ke atas (asap ini mengepung orang kafir)


Sumber : Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur Oleh Salim H.J

Monday, January 25, 2016

Wahai Lelaki, Segera Lamar Muslimah yang Mempunyai 5 Sifat Ini !

CINTAKEBAIKAN - Subhanallah... Walhamdulillah .. Ada 5 kriteria yang jika ada pada diri seorang muslimah, maka segeralah lamar muslimah tersebut. Apa saja ke 5 kriteria itu ? Ini penjelasannya


1. Penuh Cinta Kasih

Allah SWT Berfirman:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia ciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan diantara kalian rasa kasih dan sayang” (QS. Ar ruum:21)
Salah satu tujuan berumah tangga adalah agar tercipta rasa tentram dalam hidup. Rasa tentram ini didapat karena adanya rasa kasih sayang antara suami istri. Namun banyak kasus dimana seiring waktu, rasa kasih dan sayang istri terhadap suami perlahan-lahan pupus.
Jika ini terjadi, maka rasa tentram dalam berumah tangga pun tidak akan lagi tercapai. Keseharian rumah tangga justru bisa diwarnai dengan pertengkaran demi pertengkaran yang tiada habisnya. Lebih kacau lagi jika hadir pria idaman lain di tengah-tengah rumah tangga tersebut. Alhasil rumah tangga bisa bubar berantakan.
Maka perhatikanlah apakah ada sifat penuh kasih dan sayang pada diri calon pasangan kita. Parameternya bisa kita lihat dari cara ia memperlakukan anggota keluarganya sendiri. Bagaimana ia bersikap terhadap kedua orang tuanya, bagaimana ia bersikap terhadap kakak-kakaknya dan bagaimana ia memperlakukan adik atau keponakannya.

2. Istri Yang Subur

Rasulullah SAW bersabda:
“Menikahlah dengan wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak”.
Terwujudnya keharmonisan keluarga salah satunya dengan lahirnya buah hati hasil cinta di tengah-tengah keluarga tersebut. Dan sebaliknya banyak keluarga yang bubar jalan dengan alasan tiadanya anak yang membuat hari-hari mereka penuh keceriaan. Walaupun sebenarnya secara hakiki, ketiadaan anak adalah takdir-Nya jua yang harus disikapi dengan bijak.

3. Masih Gadis

Suatu ketika, Rasulullah SAW bertanya pada sahabat Jabir R.A, “Apakah kamu menikahi seorang gadis atau seorang janda?” Sahabat Jabir R.A menjawab, “Seorang janda”. Rasulullah SAW bersabda: “Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu”.
Hadis ini bukan berarti bahwa seseorang tidak diperkenankan menikahi seorang janda. Rasulullah SAW pun banyak beristrikan seorang janda ketimbang gadis. Namun maksud hadist ini adalah dengan menikahi seorang gadis yang tentu saja masih lugu dalam urusan percintaan, akan memberikan kesenangan tersendiri yang tidak diperoleh dari wanita yang sudah pernah menikah sebelumnya. Hal ini tidak bertentangan dengan syari’at karena tujuan pernikahan sejatinya adalah hendak memperoleh kebahagiaan.

4. Berasal Dari Keturunan Yang Jelas

Asal muasal keturunan seseorang sedikit banyak akan mempengaruhi perilaku orang tersebut. Seseorang yang berasal dari keluarga baik-baik akan dibesarkan dengan penuh kebaikan pula. Ia pun akan tumbuh menjadi orang yang baik. Kebaikan yang kelak akan ia tularkan pula pada anak keturunannya.
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya kamu beruntung” (HR. Bukhari Muslim).

5. Taat Agamanya

Sebagaimana hadis yang sudah disebutkan pada point 4 di atas, sebaik-baik pilihan adalah seorang muslim yang memilih wanita pendamping hidup karena agamanya. Disebutkan di atas bahwa ia adalah orang yang beruntung. Betapa tidak, wanita yang taat agamanya akan bagus pula akhlaknya. Ia akan penuh kasih sayang pada suami dan anaknya. Ia akan ridha dengan pemberian suaminya. Ia pun akan menyenangkan pandangan suami ketika melihatnya. Ketika suami tidak berada di rumah, ia akan mampu menjaga kehormatan diri dan harta suaminya sehingga suami akan merasa tenang meninggalkannya untuk bepergian demi menyelesaikan berbagai urusan.
Wanita seperti itu tak lain adalah seorang wanita shalihah , seperti yang difirmankan Allah SWT:
“Sebab itu, maka wanita-wanita yang shalih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak berada di tempat, oleh karena Allah telah memelihara mereka.....”. (QS An Nisa:34)

Sumber : Kabarmakkah